Dua Benua

Aku bertanya tentang hati
tentang tegar
Dan bagaimana rasanya berada di negeri yang jauh
Dari tempatmu lahir dan tumbuh. Tidakkah rindu membekapmu pulang

Katamu Colombus melegenda karena ia tak tinggal di dalam kotak. Kau meninggalkan jejak di gelas-gelas kopi yang di pinggirannya tersimpan aroma nafasmu pada jejak bibir.

Tapi kau terlalu lembut untuk menjadi Colombus

Di beranda angin menghempas-hempas. Ribuan kelelawar terbang menghalau senja dari gunung batu. Jemari merapat lalu kita bercakap-cakap begitu akrab layaknya sepasang saudara. Tentang dua benua yang berbeda warna.

Tapi tawamu tetap saja asing. Barangkali begitu juga aku bagimu.

Posting Komentar

0 Komentar