Kesedihan

Tiba-tiba kau mengajakku bercerita tentang kesedihan
Tentang bulan yang muram
Dan awan kelabu yang lamat-lamat bergerak
Tertatih mengejar musim
Wajahmu semuram rembulan
Dengan tumpukan rahasia 


Tapi kau selalu tersenyum
Setiap kali kita duduk di sini
Karena kau merasa begitu mencintai
Jingga warna laut di setiap senja

Dan kau bilang
Begitu ingin memeluk bayangan kapal
Yang seiring pekik peluit
Perlahan membelah ombak, hingga jauh
Meninggalkan jutaan buih dan
air mata yang senantiasa kau sembunyikan

“Kesedihan adalah perjalanan,” katamu

Tapi bagiku kesedihan adalah kemarau dan hujan
Kesedihan adalah pergantian musim
***

Posting Komentar

1 Komentar

Elfira Arisanti mengatakan…
mantep ni